jam novita

Selasa, 28 Februari 2012

peran remaja dalam pelestarian lingkungan hidup

PERAN REMAJA DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN
Remaja adalah sosok orang yang memiliki usia masih tergolong sangat muda serta mempunyai masa depan yang masih panjang. Sebuah usia yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan hidup yang kini semakin rusak. Dengan usia yang masih muda tersebut, sebenarnya penglibatan remaja dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup sangatlah ideal. Oleh karena itu perlu disadari dan menjadi catatan bersama bahwa penglibatan remaja dalam melestarikan alam sejak masa remaja sangatlah penting dan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan lingkungan, sekarang dan yang akan datang.
Agar remaja bisa terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang baik, remaja harus dibekali secara cukup tentang pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan tentang bagaimana menjaga kelesatrian alam. Bila ini dilakukan sejak dini, kita yakin masa depan lingkungan dan kondisi alam bisa lebih baik ke depan.. Usianya yang masih sangat muda dapat memberikan suatu contoh yang baik dalam upaya penjagaan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan memulai dari suatu hal yang paling kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang bersih. Apabila setiap remaja memiliki kesadaran diri dan rasa tanggung jawab pribadi untuk menjaga kebersihan lingkungan, kita yakin bahwa lingkungan hidup kita akan baik.
Banyak cara yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan melibatkan remaja dalam kegiatan Bakti Sosial (BakSos) dari desa ke desa. Melibatkan remaja dalam kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari langkah-langkah untuk menjaga kebersihan, tata cara pelestarian serta manfaat-manfaat dari lingkungan yang bersih.
Para remaja yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya. Namun satu hal yang sangat disayangkan pengaruh kebiasaan yang sudah membudaya di lingkungan sosial kita, membuat remaja enggan melakukan hal-hal kecil. Melibatkan remaja dalam mengelola sampah sebenarnya bisa menjadi contoh yang baik. Bila sejak remaja cerdas dalam mengelola sampah dan limbah, maka lingkungan hidup kita akan bisa lebih baik.
Remaja sangat perlu dibekali dengan sikap kreatif dalam mengelola lingkungan. Sebab remaja yang kreatif akan bisa mengelola sampah dan limbah menjadi berkah. Adapun remaja yang memiliki kreatifitas tinggi, dapat memanfaatkan sampah yang dianggap sebagai limbah serta pencemaran lingkungan itu menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Melalui proses pengolahan dan proses produksi dengan menggunakan keterampilan dan mempoles sampah menjadi suatu keunikan akan memiliki nilai jual yang tinggi. Namun saat ini pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa sampah sekalipun bisa menghasilkan rupiah?
Kiranya untuk dapat melaksanakan semua kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan itu ada tiga hal yang menjadi catatan untuk kita semua, yakni 3D - Dimulai dari yang kecil, Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari sekarang -.


kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup

Kepedulian yang besar pada lingkungan diyakini mampu memberikan keuntungan pada perusahaan. Alasannya, bukan sekedar turut melestarikan alam tapi mampu membangun citra positif di masyarakat. Demikian dikatakan Pelaksana Tugas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsatmadja, di sela-sela Pameran Bandung Kotaku Hijau di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Senin (15/9).
Setiawan mengharapkan perusahaan penghasil limbah bisa memberikan perhatian yang besar pada lingkungan. Semakin besar limbah yang dihasilkan maka upaya pemulihan lingkungannya juga harus setimpal.
Namun, ia mengakui tidak banyak perusahaan yang mau peduli dalam pemulihan lingkungan. Masih ada perusahaan yang cenderung memperhitungkan untung rugi kala memberikan perhatian pada lingkungan. Perhatian lingkungan dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi.
"Kepedulian terhadap lingkungan dianggap menghabiskan anggaran perusahaan. Hasil akhir yang dihasilkan dikatakan tidak berhubungan dengan produk yang dihasilkan," katanya.
Kekhawatiran itu dikatakan tidak beralasan. Belajar dari beberapa perusahaan besar di luar negeri atau dalam negeri, kepedulian lingkungan justru menguntungkan. Perusahaan bisa memperbaiki bahkan meningkatkan nama baik dan kualitas di mata masyarakat.
"Bila nama baik terangkat, maka minat masyaralat mengkonsumsi barang hasil perusahaan pasti meningkat. Bila itu terjadi, maka keuntungan yang dihasilkan tentu sangat besar," ujar Setiawan.
Menurut pengaggas acara Bandung Kotaku Hijau, Wawan Juanda, peran perusahaan dalam acara bertema lingkungan bukan sesuatu yang buruk. Terlepas dari maksud lain, program kepedulian beberapa perusahaan terhadap lingkungan sangat membantu pemulihan alam yang semakin rusak, khususnya di Bandung.
Ia mencontohkan acara Bandung Kotaku Hijau yang bekerjasama dengan produsen rokok nasional. Dengan salah satu program Satu SMS bernilai satu pohon , saat ini telah terkumpul 10.000 pohon. Nantinya, bekerja sama dengan 108 perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi di Bandung, akan dilakukan penanaman semua pohon yang terkumpul. Hingga satu bulan program berjalan sudah ditanam sekitar 5.000 pohon di berbagai macam tempat. Penanam dan perawatnya adalah masyarakat yang berada di sekitarnya.
Setidaknya perusahaan itu mau berbuat sesuatu. Hal jauh lebih baik dibandingkan hanya sekedar berbicara tanpa tindakan, katanya.
Akan tetapi, Wawan mengharapkan agar hal ini tidak berhenti sekedar seremonial. Selain bisa menjadi semangat bagi perusahaan lain berbuat hal yang sama, ia berharap program ini bisa berjalan dengan tanggungjawab berbagai pihak.

meningkatkan kepedulian masyrakat terhadap lingkungan hidup

Setiap jenis mahluk hidup ciptaan Tuhan di dunia untuk keberhasilan hidupnya  memerlukan kondisi lingkungan tertentu yang diperlukan  untuk kelangsungan hidupnya, yang semuanya itu telah disiapkan oleh Tuhan YME.
Lingkungan hidup itu meliputi factor-faktor lingkungan fisik, lingkungan kimia dan lingkungan biologis, baik di dalam tanah, di dalam air maupun di udara, yang umumnya diperlukan  untuk bernafas, makan, tumbuh dan berbiak. Apabila kondisi factor-faktor lingkungan tersebut terganggu (berubah dari kondisi yang diperlukan) maka banyak jenis yang kondisi kehidupannya dapat terganggu sehingga dapat mengancam kelangsungan hidupnya yang bisa menuju kearah kepunahannya.  

Perubahan kondisi lingkungan hidup dapat terjadi secara alami seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi yang telah kita alami  berkali-kali dan kita kenal sebagai bencana alam. Bencana gempa tektonik atau letusan gunung yang besar dapat menimbulkan tsunami sehingga  banyak mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang parah dan menelan banyak korban baik manusia maupun binatang dan tumbuhan.

Dari kenyataan kerusakan kondisi lingkungan hidup dapat pula terjadi karena ulah manusia yang tidak terkontrol dengan baik, sehingga  banyak hutan yang rusak, banyak jenis binatang maupun tumbuhan  yang punah atau banyak menurunkan populasinya. Juga sering terjadi banjir bandang,  tanah longsor, kebakaran  di hutan dan kota serta pencemaran lingkungan, seperti yang sering dipublikasaikan lewat radio, media masa (koran) dan TV sekarang ini. Pencemaran lingkungan hidup umumnya masih banyak terjadi sebagai akibat amat rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan lingkungan.

Amat banyak  pemilik  perusahaan  industri yang tidak memperhatikan bahan kimia buangan sisa industri  yang dibiarkan mengalir ke  sungai disekitarnya, sehingga  menimbulkan pencemaran   yang dapat mengganggu kesehatan  kehidupan fauna ikan  dan  masyarakat  yang ada di sekitarnya. Ini adalah pencemaran kimia.

Banyak pula  pencemaran  organis  yang berasal  dari  sisa bahan organis buangan (sampah  sisa makanan dll yang berasal rumah tangga penduduk dan pasar, sehingga terjadi banyak timbunan yang menimbulkan  pembusukan  lumpur  organis berbau tak sedap, yang mengakibatkan mudah terjadinya pendangkalan dan penyumbatan pada banyak selokan (saluran / kanal air) di banyak perkotaan  dan pedesaan. Hal ini dapat  menimbulkan terjadinya genangan  air di jalan maupun pekarangan rumah tangga pada musim hujan, sehingga mempermudah terjadinya kerusakan jalan  dan infrastruktur yang lain.     


Jika  kita  memperhatikan  kondisi lingkungan   hidup kita di Indonesia sekarang ini,  amat banyak  yang mengalami kerusakan  sebagai akibat  karena  masih amat  sedikitnya  jumlah penduduk  kita yang  mengerti dan peduli  terhadap  upaya  pengelolaan  lingkungan hidup yang  baik dan bijak. Bahkan masih amat banyak  masyarakat kita  yang  tergolong pengusaha kaya  yang  kegiatannya  masih tetap berperan sebagai perusak lingkungan hidup dengan melibatkan orang-orang  miskin yang  tidak  mengerti masalah lingkungan hidup karena hanya butuh uang  untuk menghidupi keluarganya atau dirinya sendiri. Para pengusaha  sebenarnya  sudah banyak yang mengerti  tentang konservasi  yang  dilakukan Pemerintah, tetapi  tetap  tidak punya kepedulian terhadap pentingnya pengelolaan  lingkungan hidup yang  kerusakannya sudah makin  memprihatinkan. Kelompok  penganggur  dan  miskin  yang jumlahnya masih jutaan sebenarnya  punya  potensi untuk membantu pengelolaan lingkungan hidup.     

Dari kebiasaan hidupnya sehari-hari, mereka kini adalah tergolong kelompok perusak lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan, sebagai pencemar lingkungan.. Daripada  hidup mereka hanya  bergantung  pada  kebiasaan meminta-minta atau mencuri dan menipu dll yang bernilai negatif  alangkah baiknya jika mereka   dilatih dan  diberi tugas pekerjaan harian oleh Pemda sebagai pembersih dan pelihara lingkungan hidup di pedesaan dan perkotaan dengan melibatkan  kepala desa sebagai pengawas, dengan upah  yang standard (minimal cukup untuk makan-minum harian) yang dananya berasal dari Pemerintah dan  bantuan amal wajib dari penduduk serta para pengusaha setempat.

Adapun  pengelolaan dananya juga dilakukan oleh Pemda. Dengan cara demikian  upaya Pemerintah  untuk  meningkatkan kesejahteraan  para kelompok miskin dan penganggur  serta upaya memelihara lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan dapat terwujud. Pekerjaan yang dilakukan  dapat  diutamakan membantu   pemeliharaan kebersihan jalan dan selokan  (saluran air) di perkotaan dan di pedesaan.    

Pemerintah sekarang telah punya program membantu perawatan  para kelompok  masyarakat  miskin yang menderita   sakit. Dengan  melibatkan mereka  dalam kegiatan  harian sebagai tenaga yang  membantu pembersihan dan pemelihara lingkungan hidup di wilayah tempat tinggalnya ,  kegiatan  ini dapat  dipandang  sebagai balasan  positif  mereka  yang   mendapatkan hak bantuan  perawatan  jika  mereka.menderita  sakit.

Demi terwujudnya  pelayanan  yang berkualitas baik  terhadap mereka kelompok  miskin dan penganggur,  setiap kelurahan  harus memiliki data  yang lengkap  dan jelas  nama dan  jumlah mereka  yang tergolong  kelompok  tersebut. Bagi mereka  yang telah berubah  kondisinya  tidak  lagi menjadi kolempok  miskin   mereka harus lapor  ke kelurahan  lewat  Ketua RW dan informasi  datanya harus  tercatat  di setiap kelurahan demi  menghindari terjadinya kasus korupsi.

Apabila  program ini dapat  dikembangkan  diseluruh  wilayah Indonesia ,  lingkungan hidup kita di perkotaan dan  di  pedesaan  akan terpelihara dengan baik  dan  kesejahteraan  rakyat  akan mengalami  peningkatan.          

pentingnya kesadaran dalam lingkungan hidup

PENTINGNYA KESADARAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN DI ERA GLOBALISASI

Semakin berkembangnya jaman dan teknologi, lingkungan adalah salah satu yang mengalami dampak buruk. Eksploitasi dilakukan secara besar-besaran, dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Banyak hutan yang ditebangi, lalu diganti hutan-hutan beton yang menjulang tinggi. Setelah itu daerah sekitar hutan tidak mempunyai peresapan air yang cukup, dan akhirnya bencana tanah longsor dan banjir pun datang, ketika musim hujan tiba. Hal itulah yang sekiranya terjadi di era globalisai seperti saat ini. Di tengah sibuknya kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhanya, banyak hutan dan lingkungan lainnya yang menjadi korban dari tangan-tangan manusia.Hal yang dapat kita lakukan saat ini adalah ikut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita, seperti ikut menjaga kebersihan lingkungan, ikut menyerukan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, dan melestarikan keanekaragaman hayati yang semakin berkurang saja dari hari ke hari. Agar pada akhirnya alam tidak berbalik menyerang kita.
Sebagai orang yang bijak, sudah sepantasnya kita bisa merasakan fenomena yang sedang terjadi ini. Untuk melestarikan lingkungan demi anak dan cucu kita di masa yang akan datang. Walaupun demikian, syukurlah saat ini sudah banyak pihak yang menyadari akan fenomena yang sedang terjadi ini. Seperti UU tentang pencemaran lingkungan yang telah diterbitkan yaitu, Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982: Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Selain itu juga ada penghargaan-penghargaan seperti adipura atau pun kalpataru, yang kaitanya dengan kebersihan dan pelestarian lingkungan. Dan masih banyak lagi, kesadaran dari banyak pihak untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga akan ada keseimbangan paling tidak antara pencemaran dan pencegahannya.
Indonesia, merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi dunia dan merupakan daerah penghasil ozon dunia, karena kebetulan berada di daerah ekuator. Tetapi di lain sisi, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan tingkat penebangan dan kerusakan hutan tertinggi di dunia. Kerusakan hutan terjadi di mana-mana, tanpa memperhatikan kelangsungan ekosistem dan satwa yang ada di dalamnya. Laju kerusakan hutan pada tahun 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada tahun 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Lalu, bagaimana dengan saat ini? Tahun 2007 tercatat,ada 574 kasus kejahatan terhadap hutan. Di tahun berikutnya, jumlah kasus turun menjadi 404 kasus. Dari kasus-kasus yang tercatat ini ternyata, hanyalah pelaku kecil saja yang banyak diperiksa.Yang memprihatinkan lagi adalah sebanyak 64-83 persen kayu hasil tebangan adalah berstatus illegal logging.
Dengan tingginya laju kerusakan hutan yang terjadi ini, turut menjadi salah satu penyebab turunnya keanekaragaman hayati yang kita miliki. Keanekaragaman hayati merupakan salah satu kekayaan yang tak ternilai harganya, oleh karena itu, begitu pentingnya masalah pelestarian saat ini. Ada beberapa satwa atau pun tumbuhan di Indonesia yang dilindungi oleh undang-undang dan saat ini kondisinya dalam keadaan hampir punah. Berikut ini, beberapa satwa yang saat ini dalam keadaan hampir punah:

kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup

Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup kita


Sangat membanggakan bahwa beberapa teman-teman Felicitas mempunyai kepedulian yang sangat tinggi akan sesama kita. Berbuat sesuatu yang baik untuk sesama kita yang berkekurangan (tanpa membeda-bedakan suku/kepercayaan) sudah merupakan ujud kasih yang diharapkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Kasih merupakan tindakan terpuji yang penting : 1Kor.13:13.( iman,pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih). Saya juga mengetahui bahwa ada beberapa warga Felicitas lainnya yang sudah melakukan ujud kasih dalam bentuk yang berbeda-beda.
Saya sangat mengharapkan agar teman-teman Felicitas yang lain mau untuk sharingkan pengalamannya kedalam milis ini agar kita semua lebih diteguhkan dalam iman. Kita selalu dapat berbuat sesuatu walaupun kelihatannya kecil namun banyak manfaatnya untuk sesama dan lingkungan hidup kita. Terutama karena tema APP tahun ini juga sejalan dengan tema untuk Lingkungan hidup. (“Pedulikah Saya Pada Lingkungan Hidup Kita?”).
Saya juga mau sharingkan sedikit apa yang terjadi pada lingkungan kita mengenai sampah, terutama sampah karena daun-daun kering yang jatuh di taman dan jalanan depan rumah kami. Karena seringnya petugas kebersihan membakar sampah, maka kami membuatkan tempat pembuangan daun kering untuk dijadikan kompos. Kami minta ijin kepada ketua RT 02 (waktu itu Pak Tjahyo) dan dengan ketua lingkungan hidup RW (bu Jacky). Setelah beberapa lama, kami kira tempat pembuangan sampah ini tidak terlalu banyak artinya karena setelah sekian lama, sampah belum berubah menjadi kompos. Belum lama ini, Bu Jacky mengontrol tempat sampah tersebut ( Tidak ada baunya lho! ),dan menyuruh petugas kebersihan untuk membongkar sampah tersebut, ternyata, sampah yang terletak dibawah tumpukan daun kering sudah menjadi kompos.