jam novita

Selasa, 28 Februari 2012

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup

Kepedulian yang besar pada lingkungan diyakini mampu memberikan keuntungan pada perusahaan. Alasannya, bukan sekedar turut melestarikan alam tapi mampu membangun citra positif di masyarakat. Demikian dikatakan Pelaksana Tugas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsatmadja, di sela-sela Pameran Bandung Kotaku Hijau di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Senin (15/9).
Setiawan mengharapkan perusahaan penghasil limbah bisa memberikan perhatian yang besar pada lingkungan. Semakin besar limbah yang dihasilkan maka upaya pemulihan lingkungannya juga harus setimpal.
Namun, ia mengakui tidak banyak perusahaan yang mau peduli dalam pemulihan lingkungan. Masih ada perusahaan yang cenderung memperhitungkan untung rugi kala memberikan perhatian pada lingkungan. Perhatian lingkungan dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi.
"Kepedulian terhadap lingkungan dianggap menghabiskan anggaran perusahaan. Hasil akhir yang dihasilkan dikatakan tidak berhubungan dengan produk yang dihasilkan," katanya.
Kekhawatiran itu dikatakan tidak beralasan. Belajar dari beberapa perusahaan besar di luar negeri atau dalam negeri, kepedulian lingkungan justru menguntungkan. Perusahaan bisa memperbaiki bahkan meningkatkan nama baik dan kualitas di mata masyarakat.
"Bila nama baik terangkat, maka minat masyaralat mengkonsumsi barang hasil perusahaan pasti meningkat. Bila itu terjadi, maka keuntungan yang dihasilkan tentu sangat besar," ujar Setiawan.
Menurut pengaggas acara Bandung Kotaku Hijau, Wawan Juanda, peran perusahaan dalam acara bertema lingkungan bukan sesuatu yang buruk. Terlepas dari maksud lain, program kepedulian beberapa perusahaan terhadap lingkungan sangat membantu pemulihan alam yang semakin rusak, khususnya di Bandung.
Ia mencontohkan acara Bandung Kotaku Hijau yang bekerjasama dengan produsen rokok nasional. Dengan salah satu program Satu SMS bernilai satu pohon , saat ini telah terkumpul 10.000 pohon. Nantinya, bekerja sama dengan 108 perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi di Bandung, akan dilakukan penanaman semua pohon yang terkumpul. Hingga satu bulan program berjalan sudah ditanam sekitar 5.000 pohon di berbagai macam tempat. Penanam dan perawatnya adalah masyarakat yang berada di sekitarnya.
Setidaknya perusahaan itu mau berbuat sesuatu. Hal jauh lebih baik dibandingkan hanya sekedar berbicara tanpa tindakan, katanya.
Akan tetapi, Wawan mengharapkan agar hal ini tidak berhenti sekedar seremonial. Selain bisa menjadi semangat bagi perusahaan lain berbuat hal yang sama, ia berharap program ini bisa berjalan dengan tanggungjawab berbagai pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar